Pages

Friday, April 30, 2010

Ketika Kita Patah Hati

Kesendirian

Mabuk-mabukan

Marah

Menangis
Jangan biarkan Cinta itu Membunuhmu
Berdoa


Bangkit dan Semangat

sumber:
http://google.com
http://flikcr.com
http://mediaranahjaya.blogspot.com

Monday, April 26, 2010

Award dari si Cantik

Terima kasih kuucapkan kepada sahabatku yang manis & cantik miss rinda, disela-sela kesibukannya menyempatkan waktunya untuk memberi award kapada ku, terima kasih untuk sharing & suportnya ya rin, Mohon maaf juga kalo ada salah-salah kata atau comment yang kurang berkenan baik bagi miss rinda maupun sahabat-sahabat ku yang lain. Salam persahabatan, salam blogger.
NB: kepada sahabat-sahabat yang lain, ditunggu awardnya, hehihih

sumber:
http://rinda-holic.blogspot.com/

Sunday, April 25, 2010

10 Satelit tertua Indonesia berdasarkan tahun peluncuran

10. Satelit Palapa D (2009)
Satelit Palapa D (kode internasional = 2009-046A) adalah satelit komunikasi Indonesia yang dimiliki dan dioperasikan oleh PT. Indosat Tbk dan diluncurkan pada tanggal 31 Agustus 2009 pukul 16:28 WIB di Xichang Satellite Launch Center (XSLC) menggunakan roket Long March (Chang Zheng) 3B. Satelit ini dibuat oleh Thales Alenia Space, Perancis, dan dimaksudkan sebagai pengganti satelit Palapa C2 pada Orbit Geo Stasioner slot 113º BT yang akan selesai masa operasionalnya pada tahun 2011.

9. Indostar II / Cakrawarta II (2009)

Indostar II atau Cakrawarta II adalah satelit yang diluncurkan oleh PT Media Citra Indostar (MCI) yang mengelola dan mengoperasionalisasi satelit Indovision. Satelit ini diluncurkan dengan menggunakan roket peluncur Proton Breeze milik Rusia dan lepas landas melalui Baikonur Cosmodome di Kazahkstan. Peluncuran satelit Indostar II ini telah berlangsung pada tanggal 16 Mei 2009.

8. Satelit LAPAN-TUBSAT (2007) Satelit Mikro Pertama di Indonesia.

LAPAN-TUBSAT adalah sebuah satelit mikro yang dikembangkan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) bekerja sama dengan Universitas Teknik Berlin (Technische Universität Berlin; TU Berlin). Wahana ini dirancang berdasarkan satelit lain bernama DLR-TUBSAT, namun juga menyertakan sensor bintang yang baru. Satelit LAPAN-TUBSAT yang berbentuk kotak dengan berat 57 kilogram dan dimensi 45 x 45 x 27 sentimeter ini akan digunakan untuk melakukan pemantauan langsung situasi di Bumi seperti kebakaran hutan, gunung berapi, banjir, menyimpan dan meneruskan pesan komunikasi di wilayah Indonesia, serta untuk misi komunikasi bergerak.
LAPAN-TUBSAT membawa sebuah kamera beresolusi tinggi dengan daya pisah 5 meter dan lebar sapuan 3,5 kilometer di permukaan Bumi pada ketinggian orbit 630 kilometer serta sebuah kamera resolusi rendah berdaya pisah 200 meter dan lebar sapuan 81 kilometer.
Manuver attitude ini dilakukan dengan menggunakan attitude control system yang terdiri atas 3 reaction wheel, 3 gyro, 2 sun sensor, 3 magnetic coil dan sebuah star sensor untuk navigasi satelit. Komponen-komponen inilah yang membedakannya dengan satelit mikro lain yang hanya mengandalkan sistem stabilisasi semi pasif gradien gravitasi dan magneto torquer, sehingga sensornya hanya mengarah vertikal ke bawah.
Sebagai satelit pengamatan, satelit ini dapat digunakan untuk melakukan pemantauan langsung kebakaran hutan, gunung meletus, tanah longsor dan kecelakaan kapal maupun pesawat. Tapi pengamatan banjir akan sulit dilakukan karena kamera tidak bisa menembus awan tebal yang biasanya menyertai kejadian banjir.

7. Satelit INASAT-1 (2006) Satelit Pertama buatan Indonesia

INASAT-1 adalah Nano Hexagonal Satelit yang dibuat dan didesain sendiri oleh Indonesia untuk pertama kalinya. INASAT-1 merupakan satelit metodologi penginderaan untuk memotret cuaca buatan LAPAN.
Selain itu INASAT-1 adalah satelit Nano alias satelit yang menggunakan komponen elektronik berukuran kecil, dengan berat sekitar 10-15 kg. Satelit itu dirancang dengan misi untuk mengumpulkan data yang berhubungan erat dengan data lingkungan (berupa fluks magnet didefinisikan sebagai muatan ilmiah) maupun housekeeping yang digunakan untuk mempelajari dinamika gerak serta penampilan sistem satelit.
Adapun satelit itu dirancang bersama oleh PT Dirgantara Indonesia dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), khususnya Pusat Teknologi Elektronika (Pustek) Dirgantara. Berbekal nota kesepakatan antara LAPAN, Dirgantara Indonesia, serta dukungan dana dari Riset Unggulan Kemandirian Kedirgantaraan 2003, maka dimulailah rancangan satelit Nano dengan nama Inasat-1 (Indonesia Nano Satelit-1).
Dari segi dinamika gerak akan diketahui melalui pemasangan sensor gyrorate tiga sumbu, sehingga dalam perjalanannya akan diketahui bagaimana perilaku geraknya. Penelitian dinamika gerak ini menjadi hal yang menarik untuk satelit-satelit ukuran Nano yang terbang dengan ketinggian antara 600-800 km.

6. Satelit TELKOM-2 (2005)
Telkom-2 adalah satelit yang diluncurkan Telkom ke angkasa untuk menggantikan satelit Palapa B4. Satelit ini dibawa ke angkasa dengan menggunakan roket Ariane 5 dari Kourou di Guyana Perancis pada tanggal 16 November 2005.
Telkom-2 memiliki umur operasi selama 15 tahun dan bernilai sekitar 170 juta dolar AS. Sekitar 70 persen kapasitas transponder Telkom-2 akan disewakan kepada pihak luar.
Dari 30 persen kapasitas yang akan digunakan sendiri oleh Telkom, satelit buatan Orbital Sciences Corporation ini diharapkan akan mendukung sistem komunikasi transmisi backbone yang meliputi layanan telekomunikasi sambungan langsung jarak jauh (SLJJ), sambungan langsung internasional (SLI), internet, dan jaringan komunikasi untuk kepentingan militer.
Satelit ini akan beredar di orbit 118° BT dengan kapasitas 24 transponder C-band dan berbobot 1.975 kg. Daya jangkaunya mencapai seluruh ASEAN, India dan Guam.

5. Satelit Palapa C2 (1996)
Satelit Palapa C2 adalah satelit komunikasi kedua dalam generasi Palapa C yang dimiliki dan dioperasikan oleh PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo). Palapa C2 diproduksi oleh Hughes (Amerika Serikat, AS) dan diluncurkan pada tanggal 15 Mei 1996 di Kourou, Guyana Perancis (Ko ELA-2), menggunakan roket Ariane-44L H10-3. Satelit ini beroperasi pada Orbit Geo Stasioner slot 113º BT di ketinggian 36.000 km di atas permukaan bumi. Operasional satelit ini berpindah tangan ke PT. Indosat Tbk. akibat penggabungan Satelindo dengan Indosat. Demi memberi tempat bagi Satelit Palapa D, rencananya orbit satelit ini dipindah ke 105,5° BT.

4. Satelit Palapa C1 (1996)
Satelit Palapa C1 adalah satelit komunikasi pertama dalam generasi Palapa C yang dimiliki dan dioperasikan oleh PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo). Palapa C1 diproduksi oleh Hughes (Amerika Serikat, AS) dan diluncurkan pada tanggal 31 Januari 1996 di Kennedy Space Center, Tanjung Canaveral (LC-36B) AS, menggunakan roket Atlas 2AS. Satelit ini dimaksudkan sebagai pengganti satelit Palapa B4 pada Orbit Geo Stasioner slot 113º BT dengan rentang operasi selama 7 tahun. Namun setelah terjadi kegagalan pengisian battery pada tanggal 24 November 1998 akhirnya Palapa C1 dinyatakan tidak layak beroperasi dan digantikan oleh Palapa C2.

3. Sateli Palapa B2P (1987)
Satelit Palapa B2P adalah satelit yang mengitari orbit geosynchronous dan bergerak dari barat ke timur dengan kecepatan yang sama dengan rotasi Bumi. Satelit ini terletak pada ketinggian 36.000km diatas khatulistiwa pada lokasi 113°BT dan dikendalikan oleh stasiun yang terletak di Bumi tepatnya di daerah Cibinong. Satelit Palapa merupakan satelit relay bagi stasiun bumi yang selanjutnya memancarkan kembali siaran ke televisi dengan transponder Palapa yang bekerja pada jarak 6 gigahertz dengan kekuatan pancar 10 watt.
Satelit Palapa B2P yang sesungguhnya dibuat untuk keperluan domestik serta ditujukan untuk disewakan ke mancanegara ternyata mampu menjaring bisnis yang sangat baik, dan karenanya Palapa B2P menjadi satelit rebutan. Para penyelenggara penyiaran (CNN, ESPN) menggunakan Palapa B2P, sehingga masyarakat yang berada dalam area cakupan Palapa B4 dapat menerima program-progam mereka.

2. Sateli Palapa A2 (1977)

Palapa A2 adalah satelit komunikasi milik Indonesia dan dioperasikan oleh Perumtel. Palapa A2 diluncurkan pada tanggal 10 Maret 1977 dengan roket Delta 2914 dan beroperasi di orbit 77 BT sejak tanggal 11 Maret 1977 hingga bulan Januari 1988, 4 tahun melewati masa operasional yang direncanakan.
Program satelit Palapa A dimulai saat Pemerintah Indonesia memberikan 2 kontrak terpisah pada Boeing Satellite Systems (dahulu dikenal dengan Hughes Space and Communication Inc.) dari Amerika Serikat untuk menyediakan 2 satelit (Palapa A1 dan A2), sebuah stasiun kontrol utama untuk kedua satelit tersebut dan 9 stasiun bumi. Pembangunan 10 stasiun tersebut diselesaikan dalam waktu 17 bulan, salah satu yang tercepat bagi Boeing. Pada kontrak terpisah, dibangun total 30 stasiun bumi lainnya untuk dioperasikan oleh Perumtel. Nama Palapa sendiri dipilih oleh Presiden Suharto pada bulan Juli 1975. Satelit Palapa A2 dimaksudkan sebagai cadangan dan siap untuk dioperasikan apabila Palapa A1 mengalami kegagalan, atau jika permintaan pasar tidak dapat lagi diakomodasi oleh Palapa A1.

1. Satelit Palapa A1 (1976) Satelit pertama di Indonesia

Palapa ialah nama bagi sejumlah satelit telekomunikasi geostasioner Indonesia. Nama ini diambil dari "Sumpah Palapa", yang pernah dicetuskan oleh Patih Gajah Mada dari Majapahit pada tahun 1334.
Satelit pertama diluncurkan pada tanggal 8 Juli 1976 oleh roket Amerika Serikat dan dilepas di atas Samudera Hindia pada 83° BT. Satelit pertama dari 2 satelit itu bertipe HS-333 dan bermassa 574 kg.
Kemudian 4 satelit dari seri kedua dibuat, yang kesemuanya dari tipe Hughes HS-376. Ketika peluncuran Palapa B2 gagal, satelit ke-3 diatur. Awalnya bernama Palapa B3 dan dijadwalkan untuk STS-61-H, akhirnya diluncurkan sebagai Palapa B2P. Sementara itu Palapa B2 diperbaiki kembali oleh STS-51-A, diperbaharui dan diluncurkan lagi sebagai Palapa B2R.


sumber:
http://spacemart.com
http://antara.co.id
http://nasional.vivanews.com
http://lapanrb.org
http://flickr.com
http://en.wikipedia.org
http://id.wikipedia.org
http://humbahas.blogspot.com
http://dirgantara-lapan.or.id
http://lyngsat.com
http://mediaranahjaya.blogspot.com
bilamana terdapat kesalahan dalam artikel ini mohon diralat, terima kasih.

Saturday, April 24, 2010

10 Danau tertinggi di Indonesia

10. Danau Tigi (1948 m dpl)
Berada di ketinggian 1948 meter diatas permukaan laut di Kabupaten Paniai, Papua. Danau tigi memiliki sebuah pulau kecil ditengahnya seperti danau Toba di Sumatera, dimana di pulau kecil itu terdapat batu dengan sebuah jejak manusia dan anjing, masyarakat setempat menggambarkan jejak tersebut sebagai pertahanan hidup di alam liar.

9. Danau Anggi Gigi (1953 m dpl)
Anggi Gigi adalah danau yang terletak di Pegunungan Arfak pada ketinggian sekitar 1.953 meter di atas permukaan laut dengan kisaran suhu 8-20 derajat Celcius, memiliki pemandangan yang indah dengan bukit-bukit kurva yang tertutup tanaman sub-alpine.

8. Danau Gunung Tujuh (1983 m dpl)
Danau Gunung Tujuh adalah salah satu dari banyak danau di Kabupaten Kerinci di propinsi Jambi. Ini adalah tempat wisata yang menakjubkan untuk dikunjungi. Lokasi Danau Gunung Tujuh adalah di Kecamatan Kayu Aro. Sekitar 50 km dari Sungai Penuh ke desa Pelompek.

7. Danau Segara Anak (2010 m dpl)
Tersembunyi di dalam kawah besar Gunung Rinjani, Pulau Lombok. Karena keindahan alam dan sumber air terbanyak di dareah ini sering dijadikan tempat peristirahatan bagi para pendaki yang ingin menggapai puncak Rinjani. Ditengah danau Segara anak terdapat Gunung Barujari yang masih aktif.

6. Danau Ranu Pani (2162 m dpl)
Danau Ranu Pani terletak di desa Ranu Pani, kaki gunung Semeru, Jawa Timur. Jika ingin mendaki Gunung Semeru, keindahan danau ini sering menggoda para pendaki untuk mampir sejenak menikmati keindahan alam.

5. Danau Tage (2192 m dpl)
Teletak di Kabupaten Paniai, 5 km dari Ibukota Painai-Madi, Papua. Untuk menikmati keindahan alamnya anda harus menempuh perjalanan yang cukup menantang, jalur akses ke danau Tage bisa menggunakan pesawat mendarat di kota Enarotali, kemudian diteruskan menaiki speedboat ke pelabuhan Wotai selama 30 menit dan perjalanan jalan kaki naik turun gunung selama 30 menit. Hingga akhirnya anda dapat menyaksikan indahnya Danau Tage.

4. Danau Ranu Regulo (2256 m dpl)
Masih di kaki Gunung Semeru, terletak tidak jauh dari Danau Ranu Pani, danau ini berada di ketinggian 2256 meter di atas permukaan laut.
3. Danau Ranu Kumbolo (2469 m dpl)
Terletak di kaki Gunung Semeru, dibanding dengan Ranu Pani dan Ranu Regulo, Danau ini yang paling sering dikunjungi oleh para pendaki yang hendak mendaki puncak Semeru. Danau ini berada di ketinggian 2469 meter di atas permukaan laut dengan suhu 1-5 derajat Celcius pada malam hari.

2. Danau Kumbang (2702 m dpl)
Terletak di Gunung Masurai, Jambi. Di daerah gunung Masurai ini terdapat dua danau yaitu danau Kumbang dan danau Mabok. Dari danau Kumbang kita bisa melihat keindahan alam hutan hujan Sumatra dan Gagahnya Gunung Kerinci.

1. Danau Habema (3321 m dpl)
Berada di tengah lembah yang sangat indah di Pegunungan Trikora, Papua. Danau ini berada di ketinggian 3321 meter di atas permukaan laut. Danau ini sering menjadi tempat peristirahatan bagi para pendaki yang ingin mendaki puncak Trikora. Dengan dikelilingi vegetasi alam pegunungan berupa anggrek dan apabila cuaca cerah anda dapat melihat gagahnya puncak Trikora.


sumber:
http://www.indexmundi.com/
http://www.fortunatur.com/
http://www.lombok-network.com/
http://tatogo.wordpress.com/
http://en.wikipedia.org/
http://id.wikipedia.org/
http://www.indonesiatraveling.com/
http://www.flickr.com/
http://mediaranahjaya.blogspot.com 
http://papuaadventures.com/
http://www.eastjava.com/
bilamana terdapat kesalahan dalam artikel ini, moho diralat, terima kasih.

Friday, April 23, 2010

Award dari sahabat

Saya tidak menyangka dapet award dari sahabat saya Arya, award yang diberikan kepada saya keren banget, terima kasih bung Arya.
Award ini adalah award yang perdana bagi saya, walaupun saya tidak begitu aktif di dunia blogger atau bisa dikatakan new comers di dunia blogger, namun perhatian dari sahabat-sahabat blogger yang lain begitu besar, mohon maaf jika masih banyak kekurangan dari blog saya dan diri saya.
Terakhir saya ucapkan terima kasih banyak kepada sahabat saya bung Arya yang telah berkenan memberikan award kepada saya, dan juga terucap terima kasih kepada sahabat-sahabat blogger yang lain untuk bantuannya dan informasinya.



Vista 84 Award

sekali lagi saya ucapkan terima kasih kepada bung arya.

sumber:
http://nak4michi.blogspot.com/

Thursday, April 22, 2010

2 Lubang terbesar di Indonesia

1. Lubang Pertambangan Batu Hijau di Sumbawa
Tambang Batu Hijau merupakan tambang terbuka yang merupakan tambang tembaga dan emas . Pertambangan ini dioperasikan oleh anak perusahaan Newmont Mining Corporation PT Newmont Nusa Tenggara (PT Newmont). tambang ini terletak 1.530 kilometer (950 mil) timur ibukota Jakarta Indonesia di Sumbawa, di Kabupaten Taliwang selatan, sebuah pulau di Nusa Tenggara Barat. Tambang ini adalah hasil dari eksplorasi sepuluh tahun dan program pembangunan didasarkan pada penemuan 1999 deposit tembaga porfiri. Produksi mulai pada tahun 2000.

2. Lubang Pertambangan Grasberg di Papua
Tambang Grasberg adalah tambang emas terbesar dan tambang tembaga ketiga terbesar di dunia. Terletak di provinsi Papua di Indonesia dekat Puncak Jaya, gunung tertinggi di Papua, dan memiliki 19.500 karyawan. Hal ini secara mayoritas dimiliki melalui anak perusahaan oleh Freeport-McMoRan, yang berbasis di Amerika Serikat (67,3%); bersama dengan anak perusahaannya, PT Indocopper Investama Corporation (9,3%), dan pemerintah Indonesia (9,3%); dan bagi hasil joint venture dengan Rio Tinto Group (13%). Biaya membangun tambang di atas gunung itu US $ 3 miliar. Pada tahun 2006, diperkirakan memiliki 2,8 milyar ton cadangan dinilai di: tembaga 1,09%, 0,98 gram / ton emas dan 3,87 gram / ton perak. Produksi 2006 adalah 610.800 ton tembaga; 58.474.392 gram emas, dan 174.458.971 gram perak.

sumber:
http://bureketo.blogspot.com
http://id.wikipedia.org
http://kaskus.us
http://googleearthplaces.com
http://mediaranahjaya.blogspot.com

10 Museum tertua di Indonesia berdasarkan sejarah gedung

10. Museum Mulawarman (1971)
Terletak di Tenggarong, sekitar 45 Km dari Samarinda dan sekitar 110 Km dari Balikpapan. Museum ini resmi dideklarasikan pada tanggal 25 Nopember 1971 oleh Gubernur Kalimantan Timur (Bapak HA Wahab Syahranie), yang kemudian disreahkan kepada Departemen Pendidikan dan Kebudayaan pada tanggal 18 Februari 1976. Koleksinya meliputi: Perhiasan Kerajaan Kutai, keramik dari periode Hindu dan Islam tua tombak, gamelan, tahta, dunia menyapu meriam, dan koleksi dari Sultan Bulungan, Sultan Pasir, Sultan Sambaliung, dan Sultan Gunung Tabur.

9. Museum Radya Pustaka (1890)
Merupakan museum tertua di kota Solo, yang didirikan pada tanggal 28 Oktober 1890. Museum ini telah mendidik dan menginformasikan para pengunjungnya untuk jangka waktu seratus tahun lebih lamanya, dan masih tetap menjadi salah satu museum yang paling ramai dikunjungi. Museum ini menampilkan berbagai pameran yang semuanya akan memberi Anda pemahaman yang wajar dari tradisi dan kebiasaan Solo serta Indonesia. Museum Radya Pustaka dibangun dengan tujuan menyimpan buku dan karya-karya para penyair, penulis dan intelektual dari masa lalu. Bahkan museum terkenal di seluruh kota untuk menampilkan banyak koleksi barang antik, gamelan, keris, wayang, wayang beber gulir, beberapa buku Jawa dan Belanda.

8. Museum Seni Rupa dan Keramik (1870)

Gedung ini didirikan anatar tahun 1866-1870, namun baru diresmikan sebagai museum yaitu pada tahun 1976 oleh Presiden Soeharto saat itu. Gaya bangunan ini merupakan satu-satunya bangunan dengan gaya Yunani Klasik di daerah Jakarta Kota.

7. Museum Bank Indonesia (1828)
Terletak di Jl. Pintu Besar Utara No. 3 Jakarta Barat (depan Stasiun Beos). Gedung ini dibangun pertama kali tahun 1828, hasil peninggalan De Javasche Bank pada masa penjajahan Belanda.

6. Museum Taman Prasasti (1795)
Museum Taman Prasasti adalah sebuah museum cagar budaya peninggalan masa kolonial Belanda yang berada di Jalan Tanah Abang No. 1, Jakarta Pusat. Museum ini memiliki koleksi prasasti nisan kuno serta miniatur makam khas dari 27 propinsi di Indonesia, beserta koleksi kereta jenazah antik. Museum seluas 1,2 ha ini merupakan museum terbuka yang menampilkan karya seni dari masa lampau tentang kecanggihan para pematung, pemahat, kaligrafer dan sastrawan yang menyatu.

5. Museum Nasional Republik Indonesia (1778)
Pada tanggal 24 April, 1778 sekelompok intelektual Belanda mendirikan lembaga ilmiah dengan nama Bataviaasch van Kunsten en Genotschap Wetenschappen, (Batavia Society for Seni dan Ilmu Pengetahuan). Badan swasta ini memiliki tujuan mempromosikan penelitian di bidang seni dan sains, terutama dalam sejarah, arkeologi, etnografi dan fisika, dan menerbitkan berbagai temuan.
Salah satu pendiri JCM Radermacher, menyumbang pembangunan dan koleksi benda budaya dan buku-buku, yang memiliki potensi besar untuk memulai sebuah museum dan perpustakaan bagi masyarakat.

4. Museum Benteng Vredeburg (1760)
Gedung hasil peninggalan Pemerintah Hindia Belanda yang pertama dibangun pada tahun 1760.

3. Museum Fatahilah (1707-1710)

Dikenal juga sebagai Museum Sejarah Jakarta, bila anda datang untuk berwisata ke Jakarta, Anda harus mengunjungi Museum Fatahillah di Jakarta. Terletak di pusat Fatahillah Square di Jalan Pintu Besar Utara 27. Ada dua museum lainnya di alun-alun ini. Anda juga akan terkesan dengan air mancur di tengahnya dan sebuah meriam Portugis.

2. Museum Bahari (1652-1771)

Museum Bahari adalah museum yang menyimpan koleksi yang berhubungan dengan kebaharian dan kenelayanan bangsa Indonesia dari Sabang hingga Merauke.
Koleksi-koleksi yang disimpan terdiri atas berbagai jenis perahu tradisional dengan aneka bentuk, gaya dan ragam hias, hingga kapal zaman VOC. Disajikan pula berbagai model dan miniatur kapal modern dan perlengkapan penunjang kegiatan pelayaran. Di sisi lain ditampilkan koleksi biota laut, data-data jenis dan sebaran ikan di perairan Indonesia dan aneka perlengkapan nelayan dan pelayaran (alat navigasi, jangkar, teropong, model mercusuar dan aneka meriam), tehnologi pembuatan perahu tradisional serta folklor adat-istiadat masyarakat nelayan Nusantara. Melengkapi penampilan kebaharian Indonesia, museum ini juga menampilkan matra TNI AL, koleksi kartografi, maket Pulau Onrust, tokoh-tokoh maritim Nusantara serta perjalanan kapal KPM Batavia - Amsterdam.
Museum ini berlokasi di Jalan Pasar Ikan No. 1 Sunda Kelapa, Jakarta Barat.

1. Museum Wayang (1640)
Museum Wayang adalah sebuah museum yang berlokasi di Jalan Pintu Besar Utara Nomor 27, Jakarta Barat. Gedung yang tampak unik dan menarik ini telah beberapa kali mengalami perombakan. Pada awalnya bangunan ini bernama De Oude Hollandsche Kerk ("Gereja Lama Belanda") dan dibangun pertamakali pada tahun 1640. Tahun 1732 diperbaiki dan berganti nama De Nieuwe Hollandse Kerk (Gereja Baru Belanda) hingga tahun 1808 akibat hancur oleh gempa bumi pada tahun yang sama. Di atas tanah bekas reruntuhan inilah dibangun gedung museum wayang dan diresmikan pemakaiannya sebagai museum pada 13 Agustus 1975. Meskipun telah dipugar beberapa bagian gereja lama dan baru masih tampak terlihat dalam bangunan ini.

sumber:
http://kaskus.us
http://asiarooms.com
http://skyscrapercity.com
http://id.wikipedia.org
http://flickr.com
http://skyscrapercity.com
http://mediaranahjaya.blogspot.com
bila ada kesalahan dalam artikel ini, mohon diralat, terima kasih.

10 tempat lain di Indonesia yang menarik untuk dilihat dengan Google Earth

10. Benteng Belgica di Pulau Banda (4°31'34.02"S 129°53'56.15"T).
Benteng peninggalan VOC yang dibangun pada tahun 1611 yang terletak di Pulau Banda. Anda bisa melihatnya dengan Google Earth pada posisi (4°31'34.02"S 129°53'56.15"T).

9. Jembatan Suramadu (7°11'37.56"S 112°46'46.79"T)
Merupakan jembatan terpanjang di Indonesia saat ini, dengan panjang 5438 m, dalam beberapa sumber, dikatakan jembatan terpanjang se-Asia Tenggara adalah jembatan Na Expressway di Thailand (54 km). Jauh sekali bila dibandingkan dengan Jembatan Suramadu, namun Suramadu tidak bisa dibandingkan dengan jembatan di Thailand itu, karena Na Expressway merupakan jembatan jalan tol yang melintasi daratan, tidak seperti Suramadu yang melintasi Selat Madura.

8. Taman Nasional Kelimutu (8°46'3.58"S 121°49'1.58"T)
Di dalam Taman Nasional ini terdapat danau tiga warna yang fastastis. Sayangnya gambar yang diambil pada saat pemotretan Google Earth di wilayah Gunung Kelimutu itu tidak didukung oleh cerahnya cuaca, alhasil terlihat sekumpulan awan besar di atas Gunung Kelimutu yang menutupi indahnya Danau Tiga Warna Kelimutu.

7. Kawah Putih, Jawa Barat (7° 9'57.04"S 107°24'8.15"T)
Kawah yang terbentuk dari letusan gunung patuha ini memiliki dinding kawah dan air yang berwarna putih, sehingga bila dilihat melalui Google Earth, terlihat jelas sekali kontras cahaya antara warna putih dan hijau.

6. Studio Trans TV di Makassar (5° 9'30.32"S 119°23'41.05"T)
Merupakan Taman Bermain Dalam Ruangan yang terbesar di Dunia saat ini. Mengalahkan Disneyland di Amerika Serikat dan Lotte World di Korea Selatan.

5. Pantai Losari, Makassar (5° 8'36.97"S 119°24'27.33"T)
Masih di Makassar, Pantai Losari merupakan pantai yang terletak di sebelah barat kota Makassar, tidak hanya di darat kita bisa melihat keindahan Pantai Losari, di udara pun melalui Google Earth kita dapat menikmati keindahan Pantai ini.

4. Menjelajah Kepulauan Raja Ampat, Papua (0° 9'28.84"U 130° 4'30.01"T)
Raja Ampat merupakan nama sebuah Kabupaten di Provinsi Papua Barat. Di beberapa sumber dikatakan Kepulauan Raja Ampat memiliki kehidupan biota laut dan terumbu karang terkaya di Dunia. Keindahan Raja Ampat sebagai surga Indonesia sekarang bisa kita nikmati melalui Google Earth, walaupun hanya dengan melihat saja, ya paling tidak dengan melihat Keindahan Raja Ampat ini kita bisa berimajinasi seandainya kita pergi dan berenang disana.

3. Kapal PLTD Apung, Wisata Tsunami di Aceh (5°32'47.01"U 95°18'24.34"T)
Tentu kita masih ingat Bencana Tsunami di Aceh pada 26 Desember 2004, salah satu bencana terbesar Dunia dengan korban jiwa hingga ratusan ribu. Inilah bukti Kebesaran Tuhan YME.

2. Gambar Misterius di Klaten (7°42'19.88"S 110°35'58.15"E)
Begitu membaca artikelnya, saya penasaran dengan dua objek putih di daerah Klaten ini. Anda penasaran juga, klik disini untuk membaca dari sumbernya...

1. Kepulauan Barat Daya Indonesia, Pulau Wetar.
Secara tidak sengaja saya menemukan gambar ini, coba anda perhatian baik-baik gambar awan yang satu ini. Setelah saya putar beberapa derajat, memang jika dilihat dari atas atau dari udara awan ini terlihat seperti awan biasa yang tidak berbentuk apa-apa, tetapi coba anda bayangkan jika anda melihat awan ini dari bawah atau dari darat....


sumber:
http://kaskus.us
http://xfile-enigma.blogspot.com
http://id.wikipedia.org
http://googleearthcoolplaces.com
http://skyscrapercity.com
http://mediaranahjaya.blogspot.com